TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH GEOLOGI INDONESIA
EVOLUSI TEKTONIK PRA-TERSIER DAN TERSIER PULAU
SUMATRA
Disusun Oleh :
CINDY BIRGITA BARUS
410016065

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2019
EVOULUSI TEKTONIK PRA-TERSIER DAN TERSIER PULAU
SUMATRA
Gambaran Umum
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-
Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan
lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan
Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi
energi tabrakan terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup
menahan tumpukan energi sehingga lepas berupa gempa bumi.
Pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia di selatan Jawa hampir tegak lurus,
berbeda dengan pertemuan lempeng di wilayah Sumatera yang mempunyai subduksi miring
dengan kecepatan 5-6 cm/tahun (Bock, 2000).Pulau Sumatera dicirikan oleh tiga sistem
tektonik. Berurutan dari barat ke timur adalah sebagai berikut: zona subduksi oblique
dengan sudut penunjaman yang landai, sesar Mentawai dan zona sesar besar Sumatera.
Zona subduksi di Pulau Sumatera, yang sering sekali menimbulkan gempa tektonik,
memanjang membentang sampai ke Selat Sunda dan berlanjut hingga selatan Pulau Jawa.
Subsuksi ini mendesak lempeng Eurasia dari bawah Samudera Hindia ke arah barat laut di
Sumatera dan frontal ke utara terhadap Pulau Jawa, dengan kecepatan pergerakan yang
bervariasi. Puluhan hingga ratusan tahun, dua lempeng itu saling menekan. Namun
lempeng Indo-Australia dari selatan bergerak lebih aktif. Pergerakannya yang hanya

beberapa millimeter hingga beberapa sentimeter per tahun ini memang tidak terasa oleh
manusia. Karena dorongan lempeng Indo-Australia terhadap bagian utara Sumatera
kecepatannya hanya 5,2 cm per tahun, sedangkan yang di bagian selatannya kecepatannya 6
cm per tahun. Pergerakan lempeng di daerah barat Sumatera yang miring posisinya ini lebih
cepat dibandingkan dengan penyusupan lempeng di selatan Jawa.
Tersier
Proses Pembentukan Cekungan
Pulau Sumatra terletak di baratdaya dari Kontinen
Sundaland
dan merupakan jalur
konvergensi antara Lempeng Hindia-Australia yang menyusup di sebelah barat Lempeng
Eurasia/
Sundaland
. Konvergensi lempeng menghasilkan subduksi sepanjang Palung Sunda
dan pergerakan lateral menganan dari Sistem Sesar Sumatra.
Subduksi dari Lempeng Hindia-Australia dengan batas Lempeng Asia pada masa Paleogen
diperkirakan telah menyebabkan rotasi Lempeng Asia termasuk Sumatra searah jarum jam.
Perubahan posisi Sumatra yang sebelumnya berarah E-W menjadi SE-NW dimulai pada
Eosen-Oligosen. Perubahan tersebut juga mengindikasikan meningkatnya pergerakan sesar
mendatar Sumatra seiring dengan rotasi. Subduksi
oblique
dan pengaruh sistem mendatar
Sumatra menjadikan kompleksitas regim
stress
dan pola
strain
pada Sumatra (Darman dan
Sidi, 2000). Karakteristik Awal Tersier Sumatra ditandai dengan pembentukkan cekungan-


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 20 pages?
- Spring '18
- dr