MAKALAH ILMU KALAM
Persoalan Utama Yang Dibicarakan Dalam Ilmu Kalam
Dosen: A. Hujjaj Nurochim, L.c
Disusun oleh:
1.
Taufik Soleh Hidayat
2.
Anan Prayoga
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS
SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM AL-MUHSIN
YOGYAKARTA
2019


BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah ilmu kalam berasal dari kata
al-kalam
, yang mula-mula berarti susunan kata
yang mengandung suatu maksud. Kemudian kata tersebut menunjukkan salah satu sifat
Tuhan, yaitu sifat berbicara atau
mutakaliman
. Sedangkan kata ”ilmu kalam” sendiri mulai
terpakai dimasa khalifah
al-Ma’mun
pada Zaman Dinasti
Abbasiah
. Pada masa itu dipelajari
buku-buku terjemahan filsafat Yunani oleh kaum
Mu’tazilah
, kemudian mereka
dipertemukanlah sistem filsafat dengan kajian agama tentang Tuhan, hasil kajian tersebut
menjadi ilmu yang berdiri sendiri dengan nama ilmu kalam.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari ilmu kalam ?
2.
Apa sumber-sumber ilmu kalam ?
3.
Apa saja ruang lingkup ilmu kalam ?
4.
Apa fungsi ilmu kalam ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari ilmu kalam.
2.
Untuk mengetahui sumber-sumber ilmu kalam.
3.
Untuk mengetahui ruang lingkup ilmu kalam.
4.
Untuk mengetahui fungsi ilmu kalam.

BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmu Kalam
Istilah ilmu kalam terdiri dai dua kata ilmu dan kalam. Kata ilmu kalam dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, mengandung arti pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut metode tertentu.
1
Adapun kata kalam adalah bahasa Arab yang
berarti kata-kata. Ilmu kalam secara Harfiah berarti Ilmu kata-kata. Walaupun dikatakan Ilmu
tentang kata-kata, namun ilmu ini tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan ilmu bahasa.
Ilmu kalam menggunakan kata-kata dalam menyusun argumen-argumen yang digunakannya.
Ilmu kalam juga disebut dengan Ilmu Tauhid. Kata tauhid mengandung arti satu atau
Esa. Jadi, Ilmu kalam membahas ajaran-ajaran dalam agama Islam. Ajaran-ajaran dasar itu
menyangkut wujud Allah, kerasulan Muhammmad, dan Al-Qur’an.
2
Abu Hanifah menyebut nama ilmu ini dengan
fiqh al-akbar
. Menurut persepsinya,
hukum Islam yang dikenal dengan istilah
fiqh
terbagi atas dua bagian. Pertama,
Fiqh al-
akbar
, membahas keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua,
fiqh al-
ashghar
, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok
agama, tetapi hanya cabang saja.
3
Al-Farabi mendefinisikan Ilmu Kalam sebagai disiplin ilmu
yang membahas Dzat dan Sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang
berkenaan dengan masalah setelah kematian yang berlandaskan doktrin Islam. Penekanan
akhirnya adalah menghasilkan ilmu ketuhanan secara filosofis.
Adapun Ibnu Khaldun mendefinisikan Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang
mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.
