SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 – 17 Oktober 2003
PENGARUH KEBIJAKAN PEMBAGIAN DIVIDEN, KUALITAS AKRUAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN PADA RELEVANSI NILAI DIVIDEN, NILAI BUKU,
DAN LABA
ALEXANDER ANGGONO
Konsultan
ZAKI BARIDWAN
Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Abstract
This study provides an empirical examination of value relevance of earnings, book
value and dividend to explain firm’s market value and examine several conditions, which
influence the value relevance.
This study uses 59 firms from manufacture industry, as
sample, and covered period from 1995-2000.
Result of examination shows existence of difference value relevance of earnings,
book value and dividend. Examination of firms that have negative earnings and positive book
value shows that book value dominate relative to earnings and dividend.
While examination
of dominance of value relevance of dividend in firms, which have negative earnings, result
shows that earnings are most dominant in value relevance.
Next examination tries to show
whether accruals quality and firms size influence value relevance of earnings, book value and
dividend, and the result indicates convincing evidence that accrual quality and firms size
influence value relevance of earnings, book value and dividend.
Keywords:
value relevance, earnings, dividend, book value, accruals quality, firms size
1.
PENDAHULUAN
Berbagai model penilaian ekuitas dapat dikelompokkan menjadi lima
kelompok besar, yaitu: pertama, pengujian model EBO (Edward-Bell-Ohlson) dengan
mengekspresikan nilai perusahaan sebagai fungsi laba dan nilai buku, seperti
penelitian Rees (1997) yang menemukan bahwa investor di Inggris lebih menekankan
pada laba daripada nilai buku bila dibandingkan dengan investor Kanada, hal ini
mungkin disebabkan kualitas laba yang lebih tinggi di Inggris.
Kelompok kedua,
memperluas model EBO dengan memasukkan variabel dividen dan pengeluaran
modal dalam penilaian ekuitas.
Kelompok ketiga adalah model yang didasarkan pada
konsep nilai ekonomis (serupa dengan model residual atau laba abnormal).
Keempat,
merupakan model pengujian yang menggunakan berbagai pendekatan penilaian,
seperti Damodaran (1996) yang menggunakan empat variabel dasar, yaitu
dividend
payout
, pertumbuhan laba, beta dan
profit margin
.
Kelima, mengevaluasi logaritma
yang digunakan pengadilan pada beberapa kasus hukum dalam menentukan nilai
perusahaan (Abukari et. al., 2000).
Pengujian mengenai daya penjelas (
explanatory power
) dari berbagai
variabel dilakukan oleh Francis dan Schipper (1999) yang meneliti mengenai:
pertama, kemampuan laba untuk menjelaskan
market-adjusted returns
yang disebut
dengan “
earning relation
”; kedua, menguji kemampuan aset dan kewajiban
untuk
menjelaskan nilai pasar ekuitas atau yang disebut “
balance sheet relation
”; dan
ketiga, menguji kemampuan nilai buku dan laba untuk menjelaskan nilai pasar
ekuitas atau disebut “
book value & earning relation
”.
Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa daya penjelas (
explanatory power
) laba untuk
return
secara
