MAKALAH ENHANCED OIL RECOVERYSCREENING EOR Oleh : Karen Sherly (071001600067)Christiane Patricia M. M. (071001600031)Faradiba (071001600046)Rachmat Adi Putra(071001400195)Alwi (071001100030)FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGIPROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKANUNIVERSITAS TRISAKTIJAKARTA2018
KATA PENGANTARPuji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telahmelimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisaselesai pada waktunya untuk tugas mata kuliah Enhanced Oil Recovery.Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi denganmemberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namunterlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehinggakami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanyamakalah selanjutnya yang lebih baik lagi.BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPuncak produksi minyak bumi terjadi pada 1977 dengan jumlah produksi mencapai sekitar1,60 juta barel per hari dan 1995 dengan jumlah produksi 1,62 juta barel per hari. Setelahperiode tersebut, lambat laun produksi minyak bumi menurun secara alami hingga mencapaikisaran penurunan antara 5 -15 persen per tahun dari total produksi yang ada. Cadanganminyak yang merupakan jantung dari bisnis perminyakan dikategorikan dalamkelompok unproven(diyakini ada namun belum ditemukan) dan proven(terbuktikeberadaannya dan dapat dieksplorasi) dengan derajat keyakinan tertentu.Di Indonesia, masih banyak cekungan hidrokarbon yang belum dieksplorasi. Dari 128cekungan saat ini, baru sekitar 38 cekungan yang sudah dieksplorasi sehingga sisanya masihberpotensi ditemukan cadangan minyak maupun gas bumi. Melalui perkembangan teknologi,seringkali ladang minyak berstatus unprovendapat mengalami kenaikan peringkatmenjadi provenseperti, halnya terjadi pada ladang minyak Cepu. Proven resourcesdengantingkat kesulitan eksplorasi terendah praktis kini telah habis dieksploitasi dan menyisakantingkat kesulitan yang lebih tinggi. Oleh karenanya, diperlukan teknologi yang lebih canggih.