
Unformatted text preview: Bahan Ajar Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia BUKU AJAR KESEHATAN IBU DAN ANAK
Hak Cipta ©2014 oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Hak cipta dan hak penerbitan yang dilindungi Undang-undang ada pada Pusdiklatnakes
Kementerian Kesehatan RI. Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi buku dengan
cara apa pun tanpa izin tertulis dari Penerbit. Pengarah:
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA
Penanggung Jawab:
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Kontributor:
Dra. Asmujeni Muchtar, M.Kes. Mariana Isir, S.S.T., M.Kes.
Darti Rumiatun, S.Si.T., M.Keb. Hj. Nurjaya S.K.M., M.Kes.
Elis Mulyati, M.Keb. Sukesi, A.Per.Pend., S.Kep., Ns., M.Kes.
Endang Nurrochmi, S.Si.T., M.K.M. Hj. Umalihayati, AM.Keb., S.K.M., M.Pd.
Hendro Saputro, S.Si., Apt. M.K.M. Wiwin Mintarsih P, S.Si.T., M.Kes.
Hj. Ilah Sursilah, S.Si.T., M.Kes. Yopita Ratnasari, S.S.T.
Mareta B. Bakoil, S.S.T., MPH Yusliana Nainggolan, S.Pd., M.Kes Editor:
dr. Erna Mulati,M.Sc.- CMFM Dra. Oos Fatimah Royati, M.Kes.
Yuyun Widyaningsih, S.Kp. M.K.M. Design Layout:
Bambang Trim Deden Sopandy Cetakan I, Juni 2014
Cetakan II, September 2015
ISBN 978-602-235-808-4
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jl. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan - 12120
Telepon (021) 726 0401; Faksimile (021) 726 0485
Email: [email protected]
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA M ANUSIA KESEHATAN Jl. Hang Jebat III/F/3 Kebayoran Baru Kotak Pos No. 6015/JKS/GN Jakarta 12120
Telepon: (021) 7245517-72797302 Fax.: (021) 72797508 Website:
Telepon: Pusdiklat Nakes (021) 7256720 Pusrengun SDM Kes (021) 7258830 Pustanserdik SDM Kes. (021) 7257822 Pusdiklat Aparatur Fax. (021) 7262977 KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
NOMOR: HK.02.03/I/IV/2/9278/2015
TENTANG
PENETAPAN BUKU AJAR IMUNISASI, BUKU AJAR KESEHATAN IBU
DAN ANAK, DAN PEDOMAN IMPLEMENTASI BAHAN AJAR MATERI
IMUNISASI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK SEBAGAI ACUAN DALAM
PENGUATAN MATERI IMUNISASI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
PADA INSTITUSI PENDIDIKAN KEBIDANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
Menimbang : Mengingat a. bahwa dalam rangka menghasilkan tenaga kesehatan yang
berkualitas dan profesional perlu diselenggarakan pendidikan
tenaga kesehatan;
b. bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan perlu
diselaraskan dengan perkembangan program upaya kesehatan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan;
c. bahwa dalam rangka mengimplementasikan materi ajar imunisasi
dan kesehatan ibu dan anak pada institusi pendidikan kebidanan
perlu dasar keputusan pelaksanaannya;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, b dan c di atas, perlu ditetapkan Keputusan Kepala
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan. : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembara Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Negara Nomor 4301); 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336); 4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5607); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN TENTANG PENETAPAN BUKU
AJAR IMUNISASI, BUKU AJAR KESEHATAN IBU DAN ANAK, DAN
PEDOMAN IMPLEMENTASI BAHAN AJAR MATERI IMUNISASI DAN
KESEHATAN IBU DAN ANAK SEBAGAI ACUAN DALAM PENGUATAN
MATERI IMUNISASI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA INSTITUSI
PENDIDIKAN KEBIDANAN;
Kedua : Buku Ajar Imunisasi, Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak, dan Pedoman
Implementasi Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Pada Institusi Pendidikan Kebidanan sebagaimana tercantum dalam
lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan
ini; Ketiga : Buku Ajar Imunisasi, Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak, dan Pedoman
Implementasi Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Pada Institusi Pendidikan Kebidanan diberlakukan untuk institusi
Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan di seluruh Indonesia; Keempat : Buku Ajar Imunisasi, Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak, dan Pedoman
Implementasi Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Pada Institusi Pendidikan Kebidanan dipergunakan sebagai acuan dalam
penguatan materi imunisasi dan kesehatan ibu dan anak di institusi
Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan; Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 30 September 2015
Kepala, Usman Sumantri
NIP. 195908121986111001
Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan;
4. Para Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan;
5. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan;
6. Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan;
7. Para Kepala Pusat di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan;
8. Para Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan di seluruh Indonesia;
9. Pimpinan Institusi Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan di seluruh Indonesia. SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI & KIA U paya Pemerintah untuk menurunkan angka kematian Ibu, angka kematian
bayi & balita, dan menurunkan stunting, gizi kurang dan gizi buruk serta
peningkatan cakupan imunisasi hanya dapat terwujud bilamana terdapat peran
dari berbagai stakeholder terkait tidak terkecuali peran dari keluarga. Tidak
kalah pentingnya peran dari tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
secara “continuum of care the life cycle” serta pelayanan tersebut dilaksanakan
berdasarkan “continuum of pathway” sesuai kebutuhan medis.
Intervensi untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan
kelangsungan dan kualitas ibu dan anak, antara lain 1) pada 1.000 hari
kehidupan (Scaling up Nutrition), sejak anak dalam kandungan sampai berusia
2 tahun yang mencakup pemenuhan kebutuhan gizi, pelayanan kesehatan
ibu dan anak yang berkualitas, dan stimulasi pertumbuhan perkembangan
anak; 2) persalinan di fasilitas kesehatan; 3) penguatan keluarga pada pola
asih, asah, dan asuh, peningkatan pengetahuan dan keterampilan deteksi
dini anak sakit dan bermasalah, dan pencaharian pertolongan pelayanan
kesehatan serta menghindari perkawinan dan kehamilan di usia remaja, dan
4) memperkuat peran keluarga, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh
masyarakat serta pendidik dalam kesehatan ibu anak, dan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
Pemerintah dan swasta memiliki kewajiban untuk mempersiapkan dan
menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang kompeten & patuh
terhadap standar serta kesiapan fasilitas kesehatan primer dan rujukan
yang memenuhi standar. Bidan sebagai tenaga kesehatan terdepan untuk
kesehatan ibu dan anak harus memahami konsep dan mengimplementasikan
intervensi tersebut dalam menjalankan tugas dan praktik sehari-hari. Bidan
yang kompeten, siap pakai dan patuh terhadap standar ini dibentuk selama
proses pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh kualitas dan pengalaman
dosen dan instruktur klinik, bahan ajar & metodologi pembelajaran, kesiapan
institusi & lahan praktik, kolaborasi antara institusi pendidikan dengan Dinas Kesehatan dan lahan praktik, serta dukungan dari Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kopertis, dan AIPKIND (Asosiasi
Institusi Pendidikan Kebidanan). Kondisi ini akan menghasilkan bidan yang
kompeten dan menjalankan perannya sebagai midwifery care provider, decision
maker, communicator, community leader, dan manager.
Saya menyambut baik adanya buku ajar Kesehatan Ibu dan Anak sebagai
bahan pegangan dosen pada proses pembelajaran D III Kebidanan, yang
memberi gambaran Kebijakan terkait Kesehatan Ibu dan Anak dan memberi
arah berpikir bagaimana bidan berperan dengan kondisi permasalahan &
kebijakan dan strategi saat ini. Adapun acuan yang lebih bersifat teknis
menggunakan buku pedoman teknis yang diterbitkan oleh lintas program
terkait kesehatan ibu dan anak Kementerian Kesehatan, serta referensi lain
yang dikeluarkan oleh profesi maupun yang digunakan selama ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Project GAVI yang
berkontribusi mendanai serta semua pihak yang telah meluangkan waktu,
pikiran dan tenaganya berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan D III Kebidanan.
Jakarta, 20 Agustus 2014
Direktur Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu & Anak
dr. Anung Sugihantono, M.Kes. vi KATA PENGANTAR
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN P uji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Buku Ajar Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) ini.
Seperti yang diketahui bersama, Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator utama derajat kesehatan
masyarakat dan ditetapkan sebagai salah satu tujuan Millennium Development
Goals (MDGs). Menurut Survei Demografi Keluarga Indonesia (SDKI) tahun
2012, saat ini di Indonesia AKI mencapai angka 359 per 100.000 kelahiran
hidup dan AKB mencapai angka 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut
menempatkan Indonesia menjadi peringkat yang tertinggi di ASEAN.
Banyak faktor yang memengaruhi AKI dan AKB Indonesia yang tinggi
sehingga tanpa dilakukan percepatan, tujuan MDGs tidak akan tercapai. Salah
satu usaha percepatan penurunan AKI dan AKB adalah dengan meningkatkan
kualitas tenaga bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak
(KIA). Program KIA berdasar pada continuum of care sehingga perlu dilakukan
penanganan yang tepat sepanjang siklus hidup manusia, penyediaan layanan,
komponen upaya, continuum of care dalam program dan keterkaitan dan continuum
of care di luar sektor kesehatan. Agar pelaksanaan pelayanan KIA dapat berjalan
dengan lancar, perlu dilakukan upaya peningkatan mutu melalui penyiapan sumber
daya manusia sejak dini yaitu sejak dalam proses pendidikan.
Faktor-faktor yang mendasari tingginya AKI dan AKB serta peran tenaga
kesehatan diuraikan dalam bagian pendahuluan untuk memberikan gambaran
atas keadaan saat ini terkait AKI dan AKB sehingga mahasiswa mendapatkan
gambaran akan pentingnya pelayanan KIA.
Bagian 2 s.d. 8 menguraikan tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak
berdasarkan tahapan sesuai dengan continuum of care yang dalam hal ini
dimulai dari Pelayanan Pra-Konsepsi pada Wanita Usia Subur (WUS) dan
Pasangan Usia Subur (PUS), Pelayanan Antenatal, Pelayanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir, Pelayanan Masa Nifas dan Keluarga Berencana, Pelayanan
Kesehatan Bayi, Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Prasekolah, hingga Pelayanan Anak Sekolah dan Remaja. Materi ini sebagai dasar pengetahuan
bagi mahasiswa untuk mengetahui pelayanan kesehatan ibu dan anak sesuai
tahapan dalam continuum of care.
Sebagai pengendalian mutu terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak
yang telah dilakukan perlu dipantau pelaksanaannya melalui sistem Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS) KIA dengan memperhatikan indikator pemantauan,
pengolahan data KIA, serta pencatatan dan pelaporan. Dengan demikian,
materi-materi ini menjadi pegangan bagi mahasiswa untuk memperkaya
wawasan serta dapat membantu mahasiswa dalam mengasah keterampilan
yang dibutuhkan di pelayanan nanti.
Dengan disusun dan diterbitkannya buku ajar KIA ini, diharapkan buku
ajar ini dapat diintegrasikan dalam kurikulum kebidanan yang sudah ada dan
dijadikan acuan bagi mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan pengajaran
mata kuliah yang sesuai dengan materi-materi dalam buku ini di institusi
pendidikan tenaga kesehatan. Dengan menerapkan buku ini diharapkan
lulusan yang dihasilkan akan memiliki keterampilan dalam pelayanan KIA
yang memadai dan berkualitas sehingga pada akhirnya tujuan MDGs dan Post
MDGs dapat tercapai yaitu penurunan AKI dan AKB.
Kami menyampaikan penghargaan serta terima kasih yang tulus kepada
tim penyusun yang telah mencurahkan seluruh ide dan kreativitasnya sehingga
buku ajar ini dapat terwujud. Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dan mendampingi kami dalam penyusunan
buku ajar KIA, khususnya Project GAVI HSS yang telah mendukung baik
materiil maupun nonmateriil. Khusus kepada Pusdiklatnakes, kami sampaikan
apresiasi dan terima kasih atas penyusunan dan penerbitan buku ajar ini.
Kami menyadari bahwa buku ini masih memerlukan penyempurnaan,
seperti pepatah tak ada gading yang tak retak. Untuk itu, masukan dan saran demi
penyempurnaan buku ajar KIA ini pada masa yang akan datang, kami nantikan.
Terima kasih dan Salam Sehat!
Kepala Badan PPSDM Kesehatan, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.
NIP 195810171984031004
viii SAMBUTAN
SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA SELAKU
PROGRAM MANAGER GLOBAL ALLIANCE FOR VACCINES AND
IMMUNIZATION HEALTH SYSTEM STRENGTHENING (GAVI – HSS)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA K egiatan imunisasi merupakan upaya yang paling cost effective dalam
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang diharapkan akan berdampak pada
penurunan angka kematian bayi dan balita. Universal Child Immunization
(UCI) Desa/Kelurahan secara nasional setiap tahunnya selalu tidak mencapai
target.
Dalam upaya mengatasi penurunan cakupan pelayanan kesehatan dalam
berbagai program termasuk program imunisasi. Pemerintah Indonesia dalam
hal ini Kementerian Kesehatan melakukan analisis berbagai kondisi yang terjadi
di masyarakat. Beberapa permasalahan telah diidentifikasi dan di antaranya
perlu mendapat perhatian dan penanganan secepatnya, yaitu: Dukungan
masyarakat yang lemah dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
termasuk imunisasi, kapasitas petugas kesehatan yang menurun, khususnya
petugas di bidang KIA dan Imunisasi, kemitraan yang belum dikembangkan
dengan institusi swasta dan non-pemerintah/masyarakat, dan keterbatasan
jumlah tenaga dan motivasi petugas kesehatan menurun di beberapa lokasi
tertentu.
Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) suatu organisasi
kesehatan internasional yang berkedudukan di Geneva, telah memberikan
bantuan hibah kepada Pemerintah Republik Indonesia sebesar USD
40,100,000 melalui GAVI Phase I (2002–2006) untuk penguatan program
imunisasi. Komponen dan kegiatan GAVI Phase I telah dilaksanakan
dengan baik. Dengan keberhasilan ini, Sekretaris Eksekutif GAVI Jenewa
memberikan kesempatan kepada beberapa negara termasuk Indonesia untuk
mengajukan proposal baru dalam rangka GAVI Phase II. Kementerian
Kesehatan mengajukan proposal phase II untuk 3 (tiga) komponen yaitu
Immunization Service Support (ISS), Health System Strengthening (HSS), Civil Society Organization (CSO), dan disetujui GAVI Board melalui suratnya kepada
Menteri Kesehatan No. GAVI/08/221/ir/sk tanggal 14 Agustus 2008. Melalui
proposal dimaksud, GAVI HSS segera melaksanakan kegiatan dan dimulai
pada tahun 2009 dengan tahap persiapan di pusat dan tahun 2010 pelaksanaan
kegiatan di daerah.
Pada tahun 2012, GAVI Geneva meminta agar semua negara yang
memperoleh Hibah dari GAVI termasuk Indonesia untuk melaksanakan
Reprogramming agar lebih fokus dalam peningkatan cakupan imunisasi.
Sejalan dengan maksud di atas, kegiatan Health System Strengthening (HSS)
yang difokuskan pada 4 (empat) tujuan sebelum reprogramming, diubah
menjadi 3 tujuan utama setelah reprogramming, yaitu: Kegiatan/tindakan
khusus untuk kabupaten dengan cakupan desa UCI yang rendah, Penguatan
data melalui penyempurnaan Reporting dan Recording/Peningkatan kualitas
data melalui Data Quality Self Assessment (DQS), Penguatan Implementasi
Materi Imunisasi dan KIA pada program Pengajaran D3 Kebidanan.
Untuk mendukung tujuan kegiatan tersebut, GAVI HSS menunjuk
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan BPPSDM karena
berkaitan dengan kajian kurikulum pendidikan D3 Kebidanan. Salah satu
kegiatan Penguatan Implementasi Materi Imunisasi dan KIA pada Program
Pengajaran D3 Kebidanan adalah Kajian kurikulum pendidikan kebidanan
dan dilanjutkan dengan kegiatan intervensi. Kegiatan terbagi dalam 3 (tiga)
tahap, yaitu pertama, penyusunan bahan ajar imunisasi dan KIA (kesehatan
Ibu dan Anak); kedua, pelatihan dosen dan instruktur klinik terkait materi
imunisasi dan KIA; dan ketiga, implementasi bahan ajar imunisasi dan KIA di
Institusi Pendidikan Kebidanan.
Keberadaan bidan yang memiliki kompetensi yang memadai sangat
diperlukan untuk menunjang pencapaian status kesehaatn ibu dan anak yang
optimal serta peningkatan cakupan imunisasi. Penerbitan buku ajar imunisasi
dan buku KIA bagi mahasiswa Diploma III Kebidanan ini merupakan langkah
inovatif untuk meningkatkan kompetensi calon bidan. Kami menyadari bahwa
tenaga bidan merupakan garda terdepan dalam pelayanan KIA dan upaya
meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia. Dengan demikian tentunya,
pendidikan calon bidan memiliki arti yang strategis dan perlu mendapat
perhatian serius. x Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kerja sama yang
telah diberikan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
BPPSDM dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku
ajar Kesehatan Ibu dan Anak ini dan diharapkan buku ini dapat digunakan
sebagai sumbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan di
Indonesia dalam rangka memperoleh luaran tenaga bidan yang kompeten
dalam kewenangannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta memberi petunjuk kepada kita sekalian dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan hingga terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan.
Jakarta, Juli 2014
Sekretaris Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA
Selaku Program Manager GAVI – HSS dr. Kuwat Sri Hudoyo, M.S. xi UCAPAN TERIMA KASIH P uji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas terbitnya buku
ini. Buku ini bersama dengan Buku Ajar Imunisasi merupakan bagian
dari rangkaian kegiatan GAVI yang dilaksanakan Pusdiklatnakes, yaitu
“Penguatan Implementasi Materi Kajian Imunisasi dan KIA Pada Program
Pengajaran Institusi D3 Kebidanan” sesuai dengan Objective 3 Reprogramming
Plan GAVI HSS : Improve immunization staff competency through strengthening
implementation of MCH-Immunization material for midwife institution.
Kegiatan dimulai dengan pertemuan pada tahun 2012 dengan koordinasi
dan konsolidasi dengan pemangku kepentingan terkait Imunisasi dan
Kesehatan Ibu dan Anak. Pada tahun 2013 telah dilakukan Kajian Materi
Imunisasi dan KIA pada Program Pengajaran terhadap Institusi Diploma III
Kebidanan yang merupakan kerjasama Badan PPSDM Kesehatan dan Badan
Litbang Kesehatan di beberapa daerah yang menjadi lokus kegiatan GAVI
HSS. Tahun 2014 dilakukan kegiatan intervensi terhadap institusi pendidikan
kebidanan, salah satunya melalui penyusunan 2 (dua) buku ajar yaitu Buku
Ajar Imunisasi dan Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pada tahun
2015 ini, kedua buku tersebut dilakukan perbaikan, menyesuaikan dengan
pelaksanaan program dan materi keilmuan terkait imunisasi dan KIA.
Tentunya penulisan dan penerbitan buku ini tidak akan terlaksana tanpa
dorongan berbagai pihak, untuk itu Kami menyampaikan penghargaan serta
terima kasih yang tulus kepada
1. dr. Anung Sugihantono, M.Kes, selaku Direktur Jenderal Bina Gizi dan
KIA, yang mendukung penyelenggaraan rangkaian kegiatan penguatan
impementasi kurikulum t...
View
Full Document