b.
Bagi produsen atau pemilik komoditi, hedging merupakan alat marketing (a marketing tool).
Dengan melakukan hedging, para petani dapat menentukan harga penjualan produknya,
sebelum, selama, dan sesudah panen melalui pasar berjangka. Mereka dapat menentukan
suatu jumlah penerimaan yang akan diperoleh dikemudian hari dengan menyimpan produk
tersebut untuk dijual kemudian.
c.
Bagi pengolah komoditi, hedging tersebut merupakan suatu alat pembelian (a purchasing
tools). Melalui pasar berjangka mereka menentukan harga pembelian bahan baku yang akan
diolah dikemudian hari, sehingga dapat menetapkan biaya produksi dan akhirnya dapat
dengan pasti menetapkan harga jualnya untuk masa yang akan dating.
d.
Dengan adanya hedging pihak kreditor (bank) lebih berani memberikan kredit kepada
produsen atau pemilik komoditi yang telah menghedge komoditinya. Karena dengan
melakukan tindakan tersebut, pemilik komoditi telah memperkecil risiko fluktuasi harga dari
komoditi yang akan dihasilkan atau bahan yang dibeli, sehingga profit yang ditargetkan lebih
pasti dan hal ini merupakan jaminan bank bahwa uang yang diberikan dapat kembali dan
bunganya dapat dibayar. Biasanya bank hanya menyediakan 50 persen dari modal kerja bagi
produk atau persediaan yang tidak dihedge, sedangkan bagi yang melakukan hedging
mendapat kredit 90 persen dari modal kerja.
e.
Melalui hedging, konsumen akhir akan dibebankan harga jual yang lebih rendah dan stabil
hal ini dikarenakan baik produsen maupun processeor mampu memperkecil biaya akibat
fluktuasi harga yang merugikan, serta adanya kesempatan untuk memperbesar operting
capital.
Kerugian Melakukan Hedging
Selain keuntungan yang diperoleh, hedging juga mempunyai beberapa kerugian yang harus dihadapi
hedger (BAPPEBTI, 1997), yaitu:
a.
Risiko basis
Perkembangan harga di pasar fisik kadang-kadang tidak berkorelasi secara wajar (tidak
searah) dengan pasar berjangka, sehingga risiko yang ada tidak sesuai dengan perencanaan
sebelumnya.
b.
Biaya
Dengan melakukan hedging terdapat beban biaya bagi hedger, antara lain, biaya angkut,
biaya bunga bank, biaya gedgung, biaya asuransi, pembayaran margin dan biaya transaksi.
Oleh karena itu, hedger harus mempertibangkan biaya-biaya tersebut sebelum melakukan
hedging.
c.
Ketidaksesuaian (incompatible) antara kondisi fisik dan futures
Hal ini terjadi mengingat mutu dan jumlah produk yang dihedge tidak selalu sama dengan
mutu dan jumlah standar kontrak yang diperdagangkan. Oleh karena itu hedger dituntut agar
mampu menyesuaikan perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara melakukan hedging yang
sesuai dengan volume produksinya.
17

Subscribe to view the full document.
FUNGSI PASAR VALUTA ASING
Pasar valuta asing merupakan mekanisme di mana partisipan pasar mentransfer daya beli
antamegara, mendapatkan atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan
internasional, dan meminimalkan paparan
(exposure)
terhadap risiko perubahan nilai tukar.


- Fall '16