100%(2)2 out of 2 people found this document helpful
This preview shows page 8 - 10 out of 19 pages.
Berikut contoh perlakuan jika terjadi laba antar perusahaan dalam pengiriman persediaan kecabang, asumsikan kantor pusat PT Jaya memperoleh persediaan dengan harga Rp.12.000.000 danmengirimkan ke cabang Medan, menagihkan ke cabang sebesar Rp.15.000.000. Kantor pusatmencatat pengiriman persediaan sebagai berikut.H(10)Investasi di Cabang Medan15.000.000Persediaan12.000.000Laba Antarperusahaan Belum Terealisasi3.000.000(transfer persediaan ke cabang Medan, ditagih melebihi harga perolehan)Laba antar perusahaan sebesar Rp.3000.000 bersifat belum terealisasi karena persediaanbelum dijual ke pihak eksternal. Pengakuan laba ditangguhkan sampai dengan cabang menjualpersediaan ke eksternal.Cabang mencatat penerimaan pengiriman persediaan dengan ayat jurnal sebagai berikut.B(11)Persediaan – Dari Kantor Pusat15.000.000Kantor Pusat15.000.000(transfer persediaan dariKantor Pusat)Jurnal tersebut mencatat persediaan pada hargaperolehan di cabang tanpa memisahkanpengakuan laba antar perusahaan yang termasuk harga transfer. Akun persediaan terpisah dibuatuntuk memfasilitasi eliminasi laba antar perusahaan belum terealisasi saat menyusun laporankeuangan perusahaaansecara keseluruhan untuk pihak eksternal. Ketika saat laporan tersebutdisusun dan terdapat persediaan yang masih disimpan, ayat jurnal kertas kerja dibutuhkan untukmengeliminasi saldo laba antar perusahaan belum terealisasi terhadap akun Persediaan-dari kantorpusat, Sehingga laba perusahaan belum terealisasi sebesar Rp.3.000.000 dieliminasi dan persediaandilaporkan sebesar harga perolehan awalnya Rp.12.000.0007
Ketika cabang menjual persediaan yang diperoleh dari pusat, cabang mengakui laba sebesrselisih antara harga jual ke pihak eksternal dengan harga transfer dari kantor pusat. Setelahpersediaan dijual ke pihak eksternal kantor pusat mengakui laba antar perusahaan yang sebelumnyaditangguhkan. Misalnya, jika cabang Medan menjual 80% persediaan yang ditransfer dari kantorpusat, laba antar perusahaan yang diakui oleh kantor pusat dicatat sebagai berikut.H(12)Laba Antarperusahaan Belum Terealisasi2.400.000Laba Cabang Medan2.400.000(mengakui laba antarperusahaan Rp3.000.000x0,8)Jurnal tersebut tepat jika untuk tujuan internal, laba antar perusahaan dialokasikan ke cabangmedan.Alternatif lain perusahaan dapat menganggap bahwa laba antar perusahaan seharusnyadialokasikan ke kantor pusatatas jasa yang telah diberikan. Untuk kasus tersebut, laba antarperusahaan diakui oleh kantor pusat dengan ayat jurnal sebagai berikut.H(12a)Laba Antarperusahaan Belum Terealisasi2.400.000Laba terealisasi atas pengiriman ke Cabang2.400.000(mengakui laba antarperusahaan Rp3.000.000x0,8Akuntansi untuk Aset Tetap CabangTidak ada prosedur khusus yang diperlukan dalam akuntansi untuk pembelian asset tetapcabang taupun penyusutan stelahnya atas asset tersebut. Sebaliknya jika asset tetap yang dibelikantor pusat untukcabang dan cabang mencatat asset tersebut pada bukunya, maka ayat jurnal perludicatat baik oleh kantor pusat maupun cabang.