3.
Menyediakan sebuah sumber untuk bimbingan dan usulan.
4.
Melaporkan perbuatan yang salah,
5.
Memasukkan nilai-nilai dalam proses pengambilan keputusan.
6.
Mengembangkan komitmen karyawan yang lebih besar kepada organisasi.
7.
Memenuhi kebutuhan para pemegang kepentingan eksternal maupun internal.

Mainkanlah peran sebagai personel SDM mi dalam beberapa tipe perusahaan:
restoran makanan cepat saji, dealer penjualan mobil, toko eceran yang menjual alat alat
elektronik, badan pemerintah, dan perusahaan besar berskala internasional.
Buatlah daftar permasalahan yang Anda pikir seharusnya dimasukkan dalam kode
etik.
Selain sebuah kode etik, elemen lain apakah yang akan Anda masukkan ke dalam
program etika?
Bagaimana Anda mendefinisikan “keberhasilan”? Apakah ada fakta lainnya yang
perlu Anda kumpulkan untuk membuat keputusan mi?
Bagaimana Anda mengukur keberhasilan? Bagaimana Anda mengukur apakah
program etika Anda “berjalan”?
Siapa saja yang akan Anda definisikan sebagai pemegang kepentingan utama
Anda?
Apa saja kepentingan mereka terhadap program Anda dan apa saja dampaknya
bagi tiap pemegang kepentingan perusahaan Anda? Bagaimana pengukuran
keberhasilan program itu memengaruhi tipe orang yang tertarik terhadap
perusahaan atau orang yang paling termotivasi dalam organisasi Anda?
Bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan-pertanyaan CEO mengenai
perannya dalam memajukan etika?
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda akan mampu untuk:
1.
Mendefinisikan budaya perusahaan etis.
2.
Menjelaskan dampak budaya perusahaan terhadap pengambian keputusan yang etis.
3.
Mendiskusikan
berbagai perbedaan antara budaya kepatuhan dan budaya berdasarkan
nilai – nilai.
4.
Mendiskusikan peran kepemimpinan perusahaan dalam membangun budaya tersebut.
5.
Menjelaskan perbedaan antara pemimpin efektif dan pemimpin etis.
6.
Mendiskusikan peran pernyataan
misi (mission Statements)
dan aturan/kode perilaku
(codes)
dalam menciptakan budaya perusahaan yang etis.
7.
Menjelaskan bagaimana berbagai mekanisme pelaporan seperti
hotline
etika dan
ombudsman dapat membantu mengintegrasikan etika ke dalam perusahaan.

8.
Mendiskusikan, peran proses penilaian, pemantauan dan auditing program budaya dan
etika.
9.
Menjelaskan bagaimana budaya dapat ditegakan melalui peraturan pemerintah.
Pengertian Budaya Perusahaan
Bab ini akan membahas cara-cara di mana perusahaan dalam mengmbangkan budaya
etis, budaya di mana individu didorong dan didukung dalam pengambil keputusan yang
bertanggung jawab dan etis. Model pengambilan keputusan dalam ètika yang telah kita
perkenalkan dalam bab-bab sebelumnya menekankan tanggung jawab para individu atas
keputusan - keputusan yang mereka ambil dalam perusahaan. Keputusan seperti ini selain
berdampak pada integritas pribadi juga
memiliki
konsekuensi bagi banyak pemegang
kepentingan perusahaan yang berinteraksi dengan perusahaan.


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 22 pages?
- Fall '20