TSCF dan terus turun ke kisaran 136 TSCF pada tahun 2018. Namun, untukReserve to Production gas bumi Indonesia (terhadap Cadangan Terbukti),cenderung bertahan stabil pada kisaran 34 tahun sejak tahun 2009 sampai 2018,setelah turun cukup siginifikan dari 41 tahun pada 2008. Hal ini antara lain karenajumlah cadangan terbukti dapat dipertahankan, meskipun laju produksi terusberjalan. Turunnya produksi minyak dan gas bumi Indonesia disebabkan olehpenurunan jumlah cadangan minyak yang di eksplorasi, pemerintah secarafinansial belum bisa untuk mengembangkan lapangan baru, teknologi yang masihbelum canggih untuk diperlukan mengembangkan lapangan, serta sumber dayamanusia yang mengeksplorasi dan mengeksploitasi lapangan minyak dan gasbumi yang masih belum memadai.Mengingat minyak dan gas bumi masih merupakan energi yangmendominasi dalam penggunaan energi nasional, maka beberapa upayapeningkatan cadangan minyak dan gas bumi senantiasa diupayakan. Upaya –1
upaya peningkatan kepastian cadangan dari status cadangan potensial menjadicadangan terbukti dapat dilakukan dengan melaksanakan pemboran – pemboranpengembangan pada lapangan – lapangan minyak Untuk menggulangi turunnyaproduksi minyak bumi, beberapa tahun ini telah dikembangkan teknologiEnhanced Oil Recovery(EOR) pada sumur minyak tua yang masih mempunyaisisa minyak cukup banyak di dalam reservoir.Salah satu dari beberapa teknologi EOR yaitu chemical flooding (injeksikimia) dengan menggunakan surfaktan, surfaktan-polimer, alkali-surfaktan-polimer. Penggunaan surfaktan-polimer dalam teknologi injeksi kimia inidimaksudkan solusi untuk meningkatkan cadangan minyak dari reservoir yangmengalami menurunkan tegangan antar-muka antara minyak dan air sertamembawa minyak yang tidak dapat terbawa oleh air.(Taber, Martin and Seright,1997)Injeksi surfaktan-polimer merupakan salah satu cara untuk mengurangi sisaminyak yang masih tertinggal di dalam reservoir dengan cara polimer yang terlarut dalamair injeksi akan mengentalkan air, mengurangi mobilitas air dan mencegah air menerobosminyak. Sedangkan surfaktan dapat menginjeksikan suatu zat aktif permukaan ke dalamreservoir sehingga tegangan antarmuka minyak-air dapat diturunkan. Dengan turunnyategangan antarmuka maka tekanan kapiler pada daerah penyempitan pori-pori batuanreservoir dapat dikurangi sehingga minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuandapat didesak dan diproduksi. Agar dapat menguras minyak yang masih tersisa secaraoptimal maka diperlukan jenis surfaktan yang sesuai dengan kondisi air formasi danreservoir tersebut.Sisa minyak bumi di dalam reservoir pada proses produksi dengan menggunakantenaga pendorong alamiah (primary recovery) yang tidak dapat diproduksi berkisar antara60-70% dari volume minyak mula-mula. Setelah reservoir dengan tenaga pendorongalamiah (primary recovery) dan secondary recovery sudah tidak dapat mendorongminyak untuk naik ke permukaan, maka untuk memproduksi sisa minyak yang tertinggalperlu diterapkan metode peningkatan perolehan minyak tahap lanjut yang dikenal dengan2