Hal tersebut karena OPZ merupakan lembaga yang juga dituntut menarik
calon muzaki atau donatur untuk berzakat melalui lembaganya. Dengan
demikian, OPZ perlu memanfaatkan media email untuk berkomunikasi
dengan para muzaki maupun calon muzaki.
Secara umum, OPZ memanfaatkan email tersebut dalam rangka
menjaga komunikasi dan hubungan yang baik dengan para muzaki. Hal itu
dilakukan sebagai bentuk upaya OPZ menjaga loyalitas dan kepercayaan
para muzaki. Dengan demikian, zakat yang merupakan kewajiban yang
berkesinambungan, akan dapat dilakukan oleh muzaki melalui OPZ
tersebut.
Lebih lanjut Stokes (2013) menjabarkan, berdasarkan isi dan konten
email, terdapat dua jenis email
marketing
:
Pertama, promotional emails
(email
untuk promosi). Email jenis pertama ini berupa pengirim menawarkan
dan mengajak konsumen untuk melakukan transaksi tertentu. Umumnya
email ini bersifat langsung mengajak konsumen untuk melakukan sesuatu,
Sebagaimana yang dikutip oleh Carmen dan Nicolae (2010) bahwa
email
marketing
menempati posisi pertama sebagai alat yang efektif dalam
upaya meningkatkan permintaan pada sektor bisnis ritel. Bahkan, posisi
tersebut mengalahkan
marketing
dengan media
search engine
yang menempati
posisi kedua. Secara angka, penelitian tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan email sebagai media dan alat
marketing
mencapai 80% pada
pengusaha bisnis ritel (Carmen & Nicolae, 2010).

79
Optimalisasi Penghimpunan Zakat Melalui Digital Fundraising
Ade Nur Rohim
Al-Balagh: Jurnal Dakwah dan Komunikasi
,
Vol. 4, No. 1, January – June 2019, pp. 59 - 90, DOI: 10.22515/balagh.v4i1.1556
ISSN: 2527-5704 (P) ISSN: 2527-5682 (E)
atau menawarkan sesuatu. Dalam hal ini, OPZ mengirimkan kepada
muzaki atau calon muzaki suatu ajakan untuk berzakat secara langsung,
dengan memberikan detil kontak dan penjelasan detil terkait mekanisme
pembayarannya.
Kedua, retention based emails
(
newsletter
). Email pada jenis ini umumnya
berisikan pesan–pesan promosi, namun dengan menyampaikan nilai dan
informasi tambahan lain yang disampaikan untuk menjaga hubungan baik
dengan konsumen. Hal ini dilakukan OPZ dalam memberikan informasi
terkait laporan kegiatan atau rencana program yang akan dijalankan oleh
OPZ. Pada akhirnya, OPZ mengajak masyarakat muzaki untuk berzakat
dalam momentum tersebut.
Kedua
, komunikasi dengan email yang dimulai oleh perusahaan.
Dalam hal ini, biasanya perusahaan penyedia barang atau jasa, mengirimkan
email kepada para konsumennya. Dengan upaya tersebut, pihak perusahaan
dapat menjaga dan membangun loyalitas para konsumennya menjadi lebih
baik. Di samping itu, perusahaan juga dapat menyampaikan kepada para
Secara teori, email dapat dimanfaatkan sebagai alat komunikasi dan
intermediasi antara suatu perusahaan dengan konsumennya. Termasuk
bagi OPZ, email dapat berfungsi sebagai media silaturahim antara OPZ
dengan para muzaki. Komunikasi melalui media email, terangkum ke
dalam dua bentuk (Carmen & Nicolae, 2010):
pertama
, komunikasi dengan
email yang dimulai oleh konsumen. Umumnya hal ini terjadi ketika
konsumen suatu barang atau jasa mendapati suatu masalah atau keluhan
terkait barang atau jasa yang ia peroleh. Karena itu, ia kemudian akan


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 41 pages?
- Spring '20