dan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen SNP Finance.
Sementara itu
Deloitte sebagai auditor
,
gagal mendeteksi adanya skema
kecurangan pada laporan keuangan SNP Finance
.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis merasa tertarik
untuk menyusun makalah “Kasus Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan di SNP
Finance dan Deloitte” untuk lebih memahami secara kronologis dari pelanggaran
kode etik profesi akuntan yang dilakukan oleh SNP Finance dan Deloitte yang
akan dibahas pada bab selanjutnya.
4

Subscribe to view the full document.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana kronologi kasus pelanggaran kode etik profesi akuntan di
SNP Finance dan Deloitte?
2.
Apa saja pelanggaran kode etik profesi akuntan yang dilakukan oleh
SNP Finance dan Deloitte?
3.
Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kasus pelanggaran kode etik
profesi akuntan di SNP Finance dan Deloitte bagi stakeholder?
5

BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kode Etik Profesi Akuntan di Indonesia
1.
Kode etik akuntan profesional di Indonesia menurut IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia) yaitu sebagai berikut:
Tanggung jawab Akuntan Profesional tidak hanya terbatas pada
kepentingan klien atau pemberi kerja. Dalam bertindak bagi kepentingan
publik, Akuntan Profesional memerhatikan dan mematuhi ketentuan Kode
Etik ini. Jika Akuntan Profesional dilarang oleh hukum atau peraturan untuk
mematuhi bagian tertentu dari Kode Etik ini, Akuntan Profesional tetap
mematuhi bagian lain dari Kode Etik ini.
Akuntan Profesional mematuhi prinsip dasar etika berikut ini:
a.
Integritas, yaitu bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan
profesional dan bisnis.
b.
Objektivitas, yaitu tidak membiarkan bias, benturan kepentingan, atau
pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain, yang dapat
mengesampingkan pertimbangan profesional atau bisnis.
c.
Kompetensi dan kehati-hatian profesional, yaitu menjaga pengetahuan
dan keahlian profesional pada tingkat yang dibutuhkan untuk
memastikan bahwa klien atau pemberi kerja akan menerima jasa
profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik,
peraturan, dan teknik mutakhir, serta bertindak sungguh-sungguh dan
sesuai dengan teknik dan standar profesional yang berlaku.
d.
Kerahasiaan, yaitu menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
dari hasil hubungan profesional dan bisnis dengan tidak
mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa ada
kewenangan yang jelas dan memadai, kecuali terdapat suatu hak atau
kewajiban hukum atau profesional untuk mengungkapkannya, serta
6

Subscribe to view the full document.
tidak menggunakan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi
Akuntan Profesional atau pihak ketiga.
e.
Perilaku Profesional, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang
berlaku dan menghindari perilaku apa pun yang mengurangi
kepercayaan kepada profesi Akuntan Profesional.
2.
Kode etik profesi akuntan publik profesional di Indonesia menurut
IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) yaitu sebagai berikut :
Salah satu hal yang membedakan profesi Akuntan Publik dengan profesi
lainnya adalah tanggung jawab profesi Akuntan Publik dalam melindungi
kepentingan publik. Untuk dapat memperoleh izin Akuntan Publik, seseorang
harus memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi Akuntan Publik dan
memiliki pengalaman praktik sehingga mendapatkan sebutan sebagai Certified


- Fall '19
- Pwartha Dharma