Shift
Pengumpulan
Tol dan Pengumpul Tol dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan
dalam penelitian ini mengacu pada Bangun (2012:233) yaitu
kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, ketepatan waktu,
kehadiran dan kemampuan kerjasama.
Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala
likert 1 sampai 5 dengan kategorinya
yaitu
sangat
tidak
setuju, tidak
setuju, kurang
setuju, setuju
dan
sangat
setuju.
Dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
penyebaran angket dan observasi. Teknik
analisis pada
LMX
EP
KEP
KIN

Atika Ceisa Pusparini, Pengaruh
Leader Member
Exchange dan
Empowerment
terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja
44
menggunakan
SE.M
(
Structural
Equation
Modelling
)
de.ngan p.rogram AMO.S (
Analysis of Moment Structures
)
versi 22.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan
metode angket yaitu sebanyak 193 kuesioner. Berikut
gambaran
masing-masing
karakteristik
responden
yang
didasarkan pada pendidikan, dan masa bekerja.
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh
hasil bahwa kebanyakan karyawan berpendidikan SLTA
yaitu sebanyak 145 atau 75,5%. Adapun karakteristik
responden berdasarkan usia diketahui hasil yaitu kebanyakan
karyawan berusia <
30 tahun tahun sebanyak 14 atau 60,
4%.
Penelitian ini juga menghitung nilai rata-rata jawaban setiap
responden berdasarkan variabel yang diteliti diantaranya
hasil jawaban responden terhadap variabel yang telah diteliti
untuk
Leader Member Exchange
dalam kategori tinggi
dengan
skor
rata-rata
4,19.
Sedangkan
responden
memberikan jawaban tertinggi pada indikator
trust
dengan
skor rata-rata 4,29. Dimana adanya kepercayaan dan
keyakinan akan kemampuan yang dimiliki oleh Kepala
Shift
Pengumpul
Tol
dan
Pengumpul
Tol
untuk
dapat
menyelesaikan pekerjaannya.
Hasil jawaban responden terhadap variabel yang telah diteliti
untuk
Empowerment
dalam kategori tinggi dengan dengan
skor rata-rata 4,38. Sedangkan responden memberikan
jawaban tertinggi pada indikator
competence
dengan skor
rata-rata 4,44. Hal ini menunjukkan adanya pemberian
keleluasaan
untuk
menyelesaikan
pekerjaan
dengan
memaksimalkan
seluruh
kemampuan
yang
dimiliki
responden untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Hasil jawaban responden terhadap variabel yang telah diteliti
untuk variabel Kepuasan Kerja tergolong dalam kategori
tinggi dengan skor rata-rata 4,15. Sedangkan jawaban
responden tertinggi pada indikator
attitude of supervisor
atau
kepuasan terhadap pengawasan yang diberikan oleh atasan
dengan
skor
rata-rata
4,31.
Tingginya
skor
jawaban
responden pada indikator
attitude of supervisor
dapat
disimpulkan bahwa pengawasan yang dapat berupa arahan-
arahan yang diberikan atasan kepada bawahannya tinggi.
Hasil jawaban responden terhadap variabel yang telah diteliti
untuk variabel Kinerja Karyawan tergolong tinggi dengan
skor rata-rata 4,31. Sedangkan responden memberikan
jawaban tertinggi pada indikator kehadiran dengan skor rata-
rata 4,57. Indikator kehadiran menjadi indikator dengan


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 13 pages?
- Winter '20
- MS.