-Memiliki kemampuan untuk cepat mencerna informasi yang berkaitan dengan isu – isu yang kompleks. -Mereka mampu untuk melindungi informasi rahasia milik perusahaan. -Mereka mampu untuk mengambil tugas atau berada dalam posisi yang menyulitkan jika diperlukan.; 2.2Penelitian yang Relevan Hasil penelitian milik Henry Adobor yang berjudul Exploring the Role Performance of Corporate Ethics Officersmengatakan bahwa keefektivitasan kinerja dari ethics officerdapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : Personal Competencies, Individual Factors, Organization Context, dan Role Challenges of Ethics Officer. Henry Adobor berpendapat bahwa, keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang dimiliki
48 oleh seorang ethics officerdapat sangat berpengaruh nantinya terhadap kinerja dia dalam melakukan tugasnya. Selain faktor pribadi, organisasi juga mempengaruhi keefektivitasan kerja ethics officer, misalnya dengan perekrutannya, ethics officer yang diangkat bisa dari luar atau dalam perusahaan. Juan Llopis, M. Reyes Gonzalez, dan Jose L. Gasco dalam penelitian nya yang berjudul Corporate Governance and Organizational Culture : The role of Ethics Officermengatakan bahwa untuk mewujudkan suatu budaya organisasi yang beretika, tidak cukup jika hanya membentuk sistem dan budaya perusahaan yang berlaku. Diperlukannya kehadiran ethics officerdidalam sistem perusahaan. Agar ethics officer dapat memberi pengaruh yang besar, diharapkan yang menjabat jabatan tersebut haruslah CEO atau para senior managers. Setelah adanya ethics officer, pihak - pihak lain juga perlu untuk mendukung atau saling supportif terhadap program etika yang dijalankan agar budaya etika terbentuk secara maksimal. Dalam penelitian yang berjudul An Investigation of Ethics Officer Independence, W. Michael Hoffman, John D. Neill, dan O. Scott Stovall percaya bahwa untukmewujudkan kinerja efektif dan maksimal dari ethics officer, ethics officertersebut harus dapat bekerja secara independen atau terpisah dari tim manajemen. Diperlukan juga kehadiran board of directors(BOD) untuk membantu pemantauan masalah etika di perusahan, jika para board of directors tersebut tidak mau atau menolak, maka harus diangkat
49 ethics officeryang board-appointed, board-compensated, dan melapor atau berhubungan langsung dengan para board of directors. Tabel 2.1 Penelitian RelevanVariabel Peneliti Hasil Personal Competencies, Individual Factors, Organization Context, Role challenges of Ethics Officer, dan Ethics Officer’s Performance. Henry Adobor, 2006 Pengetahuan pribadi tentang regulasi peraturan yang berlaku serta keterampilan yang dimiliki oleh ethics officer dapat menghindari kompleksitas kerja yang nantinya akan berpengaruh kepada efektivitas kerja mereka. Organisasi juga memegang peranan penting dalam merekrut ethics officerdan memberikan otonomi kepada ethics officertersebut.