Sedangkan,
pada
saat
kejadian
kondisi udara cenderung stabil dan
seterusnya setelah kejadian kondisi
udara juga cenderung stabil. Hal ini
menunjukkan bahwa kodisi atmosfer
di
stasiun
meteorologi
Bengkulu
tidak
mendapat
pengaruh
dari
kejadian siklon tropis Bakung.
Di
stasiun
meteorologi
Palembang, hodograf pada waktu
sebelum
kejadian
siklon
tropis
berlangsung terindikasi labil, saat
kejadian kondisi udara cenderung
stabil. Sebaliknya, pada saat setelah
kejadian kondisi udara kembali labil.
Hal ini menunjukkan bahwa kodisi
atmosfer
di
stasiun
meteorologi
Bengkulu tidak mendapat pengaruh
dari kejadian siklon tropis Bakung.
Untuk analisa hodograf di
stasiun meteorologi Serang, sebelum
kejadian
kondisi
udara
pada
pengamatan jam 00 UTC cenderung
stabil dan labil pada pengamatan jam
12 UTC. Pada saat kejadian pada
tanggal 12 Desember terindikasi labil
dan
selanjutnya
kondisi
udara
kembali stabil. Hal ini menunjukkan
bahwa kodisi atmosfer di stasiun
meteorologi
Bengkulu
mendapat
pengaruh dari kejadian siklon tropis
Bakung.
Kesimpulan
Siklon
Tropis
Bakung
terbentuk di Samudera Hindia di
Selatan pulau Sumatera. Pergerakan
siklon
tropis
kearah
Barat-Barat
Daya dengan masa hidup selama tiga
hari. Hasil analisis Lapse rate, KI, LI
dan CAPE terhadap sebelum, saat
dan sesudah siklon tropis Bakung
umumnya
terjadi
labil
bersyarat,
dengan
peluang
terjadinya
thunderstorm
cukup
tinggi
serta
keadaan
windshear vertikal
pada
kondisi lemah. Pengaruh terbesar
bila dilihat dari profil indeks labilitas
vertical adalah stasiun meteorologi
Cengkareng.
DAFTAR PUSTAKA
Aldrian, Edvin. 2008.
Meteorologi
Laut
Indonesia
.
BMKG.
Jakarta
Anonim.1979.
The Use of Skew T,
Log P Diagram in Analysis
and Forecasting
. Air Weather
Service. Illinois. 62225-5008
Anonim. 2013.
Principles of
Convection II : Using
Hodograph
.
/mesopri
