Fase II: Fase Perundingan1.Logistik:Kapan, di mana, dan bagaimana Anda akan bernegosiasi? Ini bisa sangat penting ketikabanyak unit atau lokasi terlibat dalam proses.2.Tawaran pembukaan: Apa penawaran terbaik yang bisa Anda benarkan? Misalnya, haruskah Andamemodifikasi atau membuang salah satu dari beberapa rekomendasi audit yang disengketakan?Haruskah Anda membuat penawaran, atau menunggu untuk membiarkan pihak lain pergi dulu?3.Penawaran berikutnya:Bagaimana Anda harus menyesuaikan rencana negosiasi Anda ketikamerespons gerakan yang tidak diantisipasi oleh lawan Anda?4.Taktik:Taktik apa yang akan Anda pakai? Taktik macam apa yang lawan Anda gunakan untuk Anda?5.Konsesi:Konsesi apa yang akan Anda buat? Bagaimana Anda membuatnya?6.Resolusi:Apa cara terbaik untuk menyelesaikan masalah? Apakah ada solusi yang elegan? Waspadaterus-menerus untuk kompromi dan solusi kreatif.Fase III: Fase Penutupan1.Logistik: Bagaimana dan kapan Anda akan menutup pertemuan negosiasi? Pada pertemuan ini ataunanti ketika audit internal menyajikan draft dokumen yang direvisi?2.Dokumentasi: Menyiapkan dokumentasi terperinci yang menggambarkan sesi, dengan penekanan padaperubahan yang direncanakan dan kesepakatan oleh kedua belah pihak.3.Penutupan emosional: Dalam mengakhiri rapat, penting untuk membahas kepentingan dan kebutuhanyang mendasar dari para pihak. Jika Anda mengabaikan yang terakhir, perjanjian itu mungkin tidak akanbertahan.4.Implementasi: Apakah audit internal setuju untuk membuat beberapa perubahan dalam draft laporanaudit dan pihak yang diaudit setuju untuk mengubah beberapa praktik yang disengketakan, perjanjianyang dinegosiasikan bernilai kecil kecuali masalah segera dilaksanakan.15.10 KOMITMEN AUDITOR INTERNAL UNTUK BELAJARKompetensi kunci auditor internal yang sangat signifikan adalah bahwa semua auditor internalharus mengembangkan komitmen yang kuat untuk belajar. Ini benar-benar harus melampaui 40 jampersyaratan pendidikan berkelanjutan untuk Auditor Internal Bersertifikat sebagaimana diuraikandalam Bab 29. Bisnis dan teknologi selalu berubah, seperti juga iklim politik dan peraturan di mana
perusahaan beroperasi. Semua auditor internal harus merangkul komitmen ini untuk pembelajaranyang konstan dan berkelanjutan sebagai kompetensi yang sangat utama.Dalam banyak hal, topik dalam banyak bab dari buku ini harus membantu memperluaskomitmen auditor internal untuk belajar. Dua contoh dari jenis kebutuhan pembelajaran ini dapatditemukan di Bab 19 tentang kontrol umum TI dan praktik terbaik ITIL (sebelumnya PerpustakaanInfrastruktur Teknologi Informasi). Sementara banyak auditor internal memahami pentingnya kontrolumum TI, praktik terbaik ITIL belum menjadi minat bersama di antara auditor internal, apalagi fungsiTI di Amerika Serikat. Bab itu menjelaskan ITIL pada tingkat tinggi dan mengapa itu penting dariperspektif kontrol internal TI. Demikian pula, Bab 34 memperkenalkan Standar AkuntansiInternasional dan Audit Internal di Seluruh Dunia. Standar akuntansi internasional, sebagai penggantiprinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) yang berbasis di A.S., telah berkembang dalam