Conscientiousness
tanpa tujuan, tidak dapat
diandalkan, lalai, pemalas,
tidak perhatian/cuek,
ceroboh, kemauan yang
lemah, hedonistik
Sumber : (Costa & McCrae, 1992, Pervin, Cervone & John, 2005)
2.8. Umur
Umur mempengaruhi stres pada kebanyakan orang dalam melewati tahap-
tahap kehidupan dan respon terhadap stres pun berbeda-beda. (Cooper, 1987).
Pekerja mungkin menjadi kurang kompeten setelah usia mereka menginjak empat
puluh. Pengurangan itu cenderung pada tugas yang menekankan kecepatan,

45
seperti misalnya kecepatan respon otot atau persepsi visual. Berhubungan dengan
kematangan seseorang secara psikologis maupun fisik. Pekerja yang umurnya
lebih tua sering gagal untuk mempelajari keahlian baru secara besar karena
mereka tidak percaya pengetahuan diperlukan, daripada karena kurangnya
kemampuan mereka. (Minner, 1992).
Ketika mempelajari situasi stres di tempat kerja, peneliti berkonsentrasi
baik
pada pekerja muda yang baru saja mulai bekerja, atau pekerja yang sudah
tua baik yang mendekati atau setelah pensiun. Kemampuan subjek untuk
beradaptasi dengan stres dipengaruhi
oleh jenis pekerjaan yang ia lakukan
sebelumnya. Pekerja dengan usia yang lebih tua dianggap mampu beradaptasi
dengan pekerjaan mereka. (Cooper, Kalimo, El- Batawi, 1987).
Jika dihubungkan dengan karir kerja, umur juga dapat menimbulkan stres
pada pekerja. Sebagai contoh, saat berumur 33 tahun, seorang pekerja yang
menduduki posisi manajemen di tingkat menengah berharap akan mendapatkan
posisi yang lebih tinggi dibandingkan posisi tersebut. Dan pada beberapa individu
pada usia 43 tahun telah menempati posisi yang tinggi di dalam managemen.
Tekanan-tekanan dalam karir tersebut menimbulkan stres pada beberapa individu.
(Altman, Valenzi, Hodgetts, 1985).
2.9. Masa Kerja
Menurut Nitisemito (1996, dalam Oktafiyani, 2009) senioritas atau sering
disebut dengan istilah “
length of service
” atau masa kerja adalah lamanya seorang
karyawan menyumbangkan tenaganya pada perusahaan tertentu. Sejauh mana

46
tenaga kerja dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam bekerja tergantung dari
kemampuan, kecakapan dan ketrampilan tertentu agar dapat melaksanakan
pekerjaanyan dengan baik.
Pada suatu penelitian mengenai stres kerja pada pekerja
Call Center
(Ismar, Amri, Sostrosumihardjo, 2011) didapatkan hasil bahwa masa kerja lebih
dari 2 tahun bersifat protektif terhadap stres kerja (risiko 0,22%) dibandingkan
dengan masa kerja 6 bulan sampai 2 tahun. Hal ini mungkin terjadi karena selama
2 tahun pertama, pekerja masih berada dalam tahap penyesuaian dengan kondisi
lingkungan kerja, sehingga mekanisme
coping
terhadap stres belum optimal.
Namun, setelah masa kerja 2 tahun, penyesuaian pekerja terhadap kondisi
lingkungan kerja menjadi lebih baik dan mekanisme
coping
terhadap stres kerja
telah optimal. Tetapi berbeda dengan mereka, penelitian oleh Ivancevich
mengemukakan hasil yang berbeda, yaitu stres kerja menjadi semakin meningkat
dengan bertambahnya masa kerja (didapatkan hubungan bermakna pada tahun
kedua sampai kelima bekerja dan pada kelompok masa kerja di atas 11 tahun).


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 184 pages?
- Winter '20
- MS.
- The Land