Seperti dalam kebanyakan kasus dari metode biaya historis dimana sumber daya
manusia diperlakukan sebagai aset fisik, karakteristik dasarnya tidak sama dengan
konsep pengakuan penyusutan karena merupakan tendensi umum manusia untuk
semakin meningkatkan nilai dengan pengalaman.
2.7 DUKUNGAN TERHADAP PENGEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam struktur ekonomi pertanian dan industry, skala modal kerja manusia jauh lebih rendah
dibandingkan dengan apa yang ada saat ini. Teori dan metode akuntansi tidak memperlakukan
manusia maupun investasi sebagai aset. Akan tetapi, dengan meningkatnya kepentingan modal
kerja manusia pada tingkat ekonomi secara keseluruhan, maupun pada tingkat masing-masing
perusahaan, sejumlah besar penelitian telah dirancang untuk mengembangkan konsep dan
metode akuntasi bagi manusia sebagai aset. Bidang ini sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya dikenal sebagai akuntansi sumber daya manusia (ASDM).
Akuntansi sumber daya manusia mengakui bahwa manusia terdiri dari modal dan aset. Teori
ekonomi modal kerja manusia didasarkan pada konsep bahwa manusia memiliki keterampilan,
pengalam dan pengetahuan yang merupakan bentuk dari modal yang disebut modal manusia,
sehingga peneliti bernama Theodore Schultz dalam penelitiannya tentang teori ekonomi modal
manusia mendapatkan hadiah Nobel. Ia menyatakan bahwa para pekerja telah menjadi kapitalis
tidak hanya dari difusi kepemilikan saham perusahaan, melainkan dari akuisisi pengetahuan dan
keterampilan
mereka yang memiliki nilai ekonomi.
2.8 PENELITIAN AWAL TENTANG AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
Salah satu pendekatan paling awal untuk mengukur dan mencatat nilai dari akuntansi sumber
daya manusia adalah sebagaimana yang dikembangkan oleh R.H. Hermanson. Ia merupakan
akuntan pendidik. Pengukuran dan pencatatan nilai akuntansi sumber daya manusia tersebut
merupakan bagian disertasi doktor filsafat (Ph.D). disertasi tersebut kemudian diterbitkan
sebagai monograf pada tahun 1964 dengan judul Accounting for Human Assets. Keprihatinan
utama dari Hermanson adalah bahwa laporan keuangan konvensional gagal untuk
mencerminkan posisi keuangan dengan memadai dari perusahaan karena laporan tersebut
tidak memasukkan aset manusia. Hermanson mengembangkan metode goodwill yang tidak
terbeli untuk mengukur nilai aset manusia yang dikembangkan oleh perusahaan melalui operasi
normal (perekrutan, pelatihan, dan seterusnya) dibandingkan dengan apa yang dibeli melalui
akuisisi terhadap perusahaan lain.
Pada tahun 1966, sekelompok peneliti terdiri atas R.L. Brummet, Flamboltz, dan W.C.
Pyle memulai suatu program penelitian tentang akuntansi sumber daya manusia di Universitas
Michigan. Penelitian ini dirancang untuk mengembangkan konsep, model dan teknik akuntansi
biaya untuk mengukur nilai aset manusia. Penelitian tersebut juga bertujuan untuk
mengmbangkan aplikasi yang mungkin untuk pengukuran semacam itu. Riset ini mengarah pada
konsep dan model teoritis serta aplikasi dari pendekatan ini dalam organisasi yang

sesungguhnya. Dibawah arahan Wiliam C. Pyle, Barry R Corporation yang bermarkas


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 41 pages?
- Fall '19