Integritas viskositas polimer juga penting untuk efektivitas buffer mobilitas yang
mengikuti injeksi surfaktan. Parameter lain seperti salinitas tidak dipertimbangkan
walaupun memiliki signifikansi berpengaruh pada kinerja banjir surfaktan-polimer .
(Gerbacia, 1978; Hirasaki, Miller and Puerto, 2011) Tujuan utama dari penelitian ini
41

adalah untuk menunjukkan hal untuk mengukur ketidakpastian parametrik untuk proses
injeksi kimia secara efisien dibandingkan dengan metode lainnya. Bisa juga dengan
metode kolokasi probabilistik telah diterapkan untuk mengukur ketidakpastian parametrik
untuk injeksi surfaktan-polimer. Koefisien kekacauan polinomial keluaran dipecahkan
untuk menggunakan kuadratur Gaussian atau regresi linier. Polimer telah menginvasi
fluida surfaktan tanpa efek pengenceran. Pengenceran pelacak IPA (cosurfactant) pada
micellar bank
tidak terjadi sampai etanol (ETOH) konsentrasi mulai meningkat. Saat
polimer pertama kali diproduksi konsentrasi sulfonat berkurang.
Keberadaan polimer dalam cairan surfaktan menyebabkan peningkatan yang
tidak terduga dalam kehilangan sulfonat. Ini akan disebut polimer sulfonate interaksi
(SPI). Pengenceran solusi surfaktan ini oleh mobilitas salinitas rendah penyangga
bank
,
Pada fluida satu fasa, Dalam uji long-core tidak ada sulfonat lebih lanjut yang hilang di
zona penyangga mobilitas-mikro pada 94% air, sejak profil sulfonat dan kosurfaktan
(pelacak) berkumpul kembali. Meningkatkan polimer salinitas air sisa minyak
mengurangi perpindahan efisiensi. Pemulihan minyak berkurang saat salinitas air polimer
micellar slug
sama dengan fluida surfaktan.
Menariknya, pemulihan minyak ditingkatkan
ketika air polimer
mengikuti surfaktan
slug
memiliki salinitas yang lebih rendah (0,05N
NaCl).
Studi fase menunjukkan bahwa penurunan perolehan minyak mungkin
disebabkan
oleh peningkatan interaksi sulfonat-polimer.
Sistem polimer-misel salinitas yang sama
(0,23N NaCl) adalah diwakili oleh diagram fasa. fase saat diencerkan dengan polimer air
salinitas yang sama. Konsentrasi cosurfaktan dapat memainkan peran penting dalam
mempertahankan kelarutan sulfonat bila diencerkan dengan polimer salinitas yang sama
air,
Tes inti panjang dilakukan untuk memverifikasi bahwa
micellar polymer
yang
semula satu fasa bisa menjadi dua fasa bila diencerkan dengan air polimer salinitas yang
sama. Polimer ditambahkan ke fluida surfaktan untuk kontrol mobilitas. Konsentrasi
sulfonat berkurang lebih cepat daripada konsentrasi kosurfaktan. Hal ini disebabkan
karena perangkap fase sulfonat kedua yang berkembang pada pengenceran.
Poliakrilamida dan polisakarida adalah dua kelas polimer umumnya dianggap sebagai
agen kontrol mobilitas di aplikasi pemulihan minyak tersier. Jenis polimer tidak
mempengaruhi perilaku fase secara signifikan.
