Secara geologik pulau Sulawesi sangat labil karena dilintasi patahan kerak bumi lempeng
Pasifik dan merupakan titik tumbukan antara Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng
Pasifik.
Secara geologis, Pulau Sulawesi dan sekitarnya merupakan daerah kompleks.
Kompleksitas ini disebabkan oleh konvergensi antara tiga lempeng litosfer: lempeng Australia
yang bergerak ke utara, lempeng Pasifik bergerak kearah barat, dan lempeng Eurasia selatan-
tenggara-bergerak.
Sulawesi dikelilingi oleh basin – basin dan palung laut dalam, yaitu di sebelah barat
palung Makasar dalamnya 2.000 – 2.500 m, sebelah utara basin Sulawesi dalamnya 5.000 –
5.500 m, sebelah timur ada laut Maluku dalamnya lebih dari 4.000 m, sebelah timur dengan
Maluku
Selatan ada basin Banda Utara dalamnya antara 4.500 – 5.000 m, sebelah utara ada basin
Banda Selatan dan Laut Flores dalamnya masing-masing 4.500 m dan 5.000 m. rangkaian
pegunungan mencapai tinggi lebih dari 3.000 m, sehingga perbedaan relief di Pulau Sulawesi
dan sekitarnya sangat besar yaitu 7.000 – 8.000 m.

a.Lengan Utara Sulawesi
Meliputi propinsi Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan sulawesi
Utara Mempunyai bentuk
berkelok-kelok. Terdapat gunung api yang masih aktif (Gunung Colo). Terdapat banyak patahan
(Patahan Palu dan Patahan Gorontalo). Dipisahkan dari lengan timur oleh Teluk Tomini. DAS
sempit, sungai pendek dan morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan pegunungan
1)Seksi Minahasa
Seksi Minahasa merupakan ujung timur dari lengan utara Sulawesi dengan arah timur
laut barat daya. Bagian ini bersambung dengan punggungan Sangihe (
Sangihe Ridge
), dicirikan
oleh aktifitas vulkanis, sehingga merupakan
volcanic inner arc
. Batuannya, terutama endapan
gunung api Kwarter sedangkan endapan marine hanya berupa endapan pantai Post – Tersier dan
koral yang terangkat. Ke arah selatan vulkanik dan marine Neogen, tetapi sedikit vulkanik muda.
Bagian selatan merupakan peralihan ke seksi Gorontalo.
2)Seksi Gorontalo
Seksi Gorontalo adalah bagian tengah dari lengan utara Sulawesi dengan arah timur –
barat. Vulkanisme pada seksi ini sudah padam, lebar Gorontalo sekitar 35 – 110 km, tapi bagian
barat menyempit 30 km (antara Teluk Dondo di pantai utara dan Tinombolo di pantai selatan). Di
sini arah utama berubah dari timur – barat melalui arah timur laut – barat daya menjadi utara –
selatan. Gorontalo dilintasi sebuah depresi menengah yang memanjang yaitu sebuah jalur antara
rangkaian pegunungan di pantai utara dan pegunungan di pantai selatan. Depresi ini disebut zona
Limboto yang dibentuk oleh lembah – lembah dari Sungai Panguat, Randangan, Paguyaman,
danau Limboto, Bone dan Ongkang Dumoga. Lapisan batuan tua yang tersingkap adalah batuan
sekis kristalin, batuan sedimen merine (Mesozoikum Muda dan Tersier Bawah), granit dan
tonalit (lebih muda dari Eosen) dan batuan vulkanis (lebih tua dari Meosen).


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 13 pages?
- Spring '19
- universitas indonesia