pelaporan suatu segmen baru dapat memengaruhi penilaian risiko dan peluang yan
dihadapi perusahaan tanpa mempertimbangkan materialitasnya dari hasil yang dicapai
segmen baru tersebut dalam periode pelaporan. Dalam kasus lain, baik hakikat maupu
materialitas dipandang penting, misalnya jumlah serta kategori persediaan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat informasi tersebut dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang
diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau
kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan
(omission) atau kesalahan dalam mencatat (mis-statement). Oleh karenanya, materialitas
lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik
kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna
Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal
jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang jujur (faithful representation) dari yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
201
9
4
Akuntansi Perhotelan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Putri Dwi Wahyuni, SE.,M.Ak

Subscribe to view the full document.
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan
maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya. jika
keabsahan dari jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih
dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh
tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah
serta keadaan dari tuntutan tersebut.
a)
Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan
untuk disajikan. Jadi, misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada
tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan.
Informasi keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian yang dianggap
kurang jujur dari apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan
oleh kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi lebih karena kesulitan yang melekat
dalam mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau
dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan
ransaksi dan peristiwa tersebut. Dalam kasus tertentu, pengukuran dampak keuangan
dari suatu pos sangat tidak pasti sehingga perusahaan pada umumnya tidak
mengakuinya dalam laporan keuangan. Misalnya, meskipun dalam aktivitasnya
perusahaan dapat menghasilkan goodwill, tetapi lazimnya sulit untuk meng-
identifikasi atau mengukur goodwill secara andal. Namun, dalam kasus lain,


- Fall '16