masyarakat
dalam
pembangunan,
serta
memperkuat
kedudukan dan kemampuan Pemerintah Daerah
3.
Meningkatkan
pelayanan
umum,
sehingga
aparatur
pemerintah
didaerah
itu
benar-benar
mampu
memberikan
pelayanan
prima
kepada
masyarakat luas.
capital drain and brain drain”
top
down
bottom
up
top
down
Namun
disana-sini
masih
terlihat
berbagai
masalah yang dihadapi, terutama yang berkaitan dengan
tumpang tindihnya kewenangan desentralisasi dengan
dekonsentrasi.
Disamping
itu
desentralisasi
yang
dilakukan
cenderung
bersifat
administratif,
kurang
disertai
dengan
kemampuan
pembiayaan,
kualitas
sumberdaya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana,
serta
pemberian
insentif
untuk
mengembangkan
kehidupan masyarakat sehingga pemberian otonomi
dirasakan menjadi beban bagi kabupaten dan kota.
Kita
tengah
berupaya
belajar
secara
bersungguh-sungguh untuk menerapkan otonomi daerah
yang benar dan tepat. Pengalaman dari lapangan layak
untuk diperhatikan dengan seksama. Pada saat ini tengah
dibicarakan bentuk otonomi daerah yang paling cocok
dengan kondisi Indonesia, dan yang tidak menyebabkan
munculnya masalah disintegrasi. Tentu saja pembicaraan
mengenai bidang-bidang apa yang dapat diserahkan
kepada daerah dan apa yang dilakuakn oleh daerah,
wewenang dan kewajiban serta hubungan keuangan
pusat dan daerah masih akan terus berlanjut, yang
penyempurnaannya akan membutuhkan waktu sampai
beberapa dekade ke depan.
Sejak peralihan orientasi pengembangan darat
dibawah penjajahan Belanda dan dilanjutkan oleh masa
kemerdekaan yang masih mencari bentuk
,
hingga
masa
Orde
Baru
dibawah
ketergantungan nedara maju seperti AS, Eropa dan
Jepang; bangsa ini belum bangkit kembali menunjukkan
jati diri sebagai bangsa bahari. Bahkan kecenderungan
yang kini tengah terjadi adalah meningkatnya berbagai
bencana ekologi akibat perusakan ekosistem daratan oleh
berbagai
kebijakan
pembangunan
yang
keliru
dan
diperparah dengan penjarahan sumberdaya oleh mafia
yang sesat.
Berbagai bencana banjir dan tanah longsor
menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat.
Demikian pula dengan kekeringan dan kebakaran hutan
terus meluas. Belum lagi merebaknya pencurian ikan,
eksploitasi
sumberdaya
mineral,
pembalakan
hutan
secara brutal dan ilegal telah menyebabkan pemiskinan
masyarakat sekitar dan kerugian negara dalam jumlah
besar.
Berbagai
simptom
kerusakan
lingkungan
di
Indonesia
telah
mengarah
pada
kecenderungan
pembangunan yang tidak berkelanjutan (Baiquni dan
Susilawardani, 2002).
Selama
Orde
Baru
terdapat
kecenderungan
kebijakan
pembangunan
yang
berorientasi
pada
pertumbuhan
yang
memberikan
peran
pada
pelaku
ekonomi besar dan bertumpu pada sektor industri.
Sebagai konsekuensinya pengembangan sektor ekonomi
kecil dan koperasi di perdesaan yang terkait dengan
sektor pertanian tidak mengalami perkembangan yang
signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Proses
pembangunan
semacam
itu
kini
disadari
telah
menciptakankesenjangan ekonomi dan keresahan sosial
character
building
Masa Depan Pembangunan Berkelanjutan


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 10 pages?
- Spring '15