Fungsi Pembayaran
Sistem keuangan menyediakan mekanisme atas transaksi barang dan jasa-jasa.
Instrumen pembayaran yang tersedia antara lain cek, giro, bilyet, kartu kredit, termasuk
mekanisme kliring dalam perbankan. Dengan mekanisme pembayaran dan produk
seperti itu tidak hanya kenyamanan yang diciptakan tetapi juga perputaran dana.
Fungsi pembiyaan atau kredit
Di samping untuk menyediakan likuiditas dan mempermudah arus tabungan menjadi
investasi dalam rangka menyimpan kekayaan, pasar keuangan menyediakan
pembiayaan atau kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi ekonomi.
Konsumen membutuhkan pembiayaan atau kredit untuk membeli barang-barang
misalnya rumah, mobil, dan sebagainya.
Sedangkan pengusaha menggunakan fasilitas pembiayaan atau kredit untuk membeli
barang untuk tujuan produksi, membangun gedung, membeli mesin, membayar gaji
atau deviden kepada pemegang saham, dan sebagainya.
No. 2
Ada beberapa perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank, yaitu :
1) Lembaga keuangan bank (disebut bank saja) merupakan lembaga
keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat
dalam bentuk pinjaman serta melaksanakan kegiatan jasa keuangan

lainnya, sedangkan Lembaga keuangan non bank (disebut lembaga
keuangan lainnya) kegiatannya difokuskan pada salah satu kegiatan
keuangan saja. Misalnya : *perusahaan leasing menyalurkan dana dalam
bentuk barang modal kepada perusahaan penyewa (lessee), *pegadaian
menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman jangka pendek dengan
jaminan barang bergerak.
2)
Bank dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk giro, tabungan, deposito berjangka. Sedangkan LK Non Bank tidak
dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
giro, tabungan, dan deposito berjangka.
3)
Bank Umum dapat menciptakan uang giral yang dapat mempengaruhi
jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Sedangkan LK Non Bank tidak
bisa melakukan hal tersebut.
No. 3
Kelemahan fundamental ekonomi juga tercermin pada kerentanan (fragility) yang
terdapat di dalam sektor keuangan, khususnya perbankan. Terdapat lima faktor
yang mengakibatkan kondisi mikro perbankan nasional menjadi rentan terhadap
gejolak ekonomi, (Burhanuddin, 2003:7) yaitu:
a.
Adanya jaringan terselubung (implicity guarantee) dari bank sentral atas
kelangsungan hidup suatu bank untuk mencegah kegagalan sistematik
dalam industri perbankan telah menimbulkan moral hazard di kalangan
pengelola dan pemilik bank
b.
Sistem pengawasan oleh bank sentral belum efektif karena belum
sepenuhnya dapat mengimbangi pesat dan kompleksnya kegiatan
operasional perbankan.
c.
Besarnya pemberian kredit dan jaminan baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada individu/kelompok usaha yang terkait dengan bank
(connected lending) telah mendorong tingginya risiko kemacetan kredit
yang dihadapi bank.


You've reached the end of your free preview.
Want to read all 16 pages?
- Spring '19